Matahari sembunyi lebih cepat waktu gerimis menyirami bumi.
Gema adzan baru saja hilang dari gaung cakrawala senja.
Putaran roda waktu tak pernah menyampaikan kehendak tujuannya.
Kepada manusia lah Sang waktu menyerahkan kemudi roda.
Sang waktu hanya berputar ke depan.
Manusia lah yang menentukan tujuannya;
tanpa bisa menghentikan putaran roda dan tanpa bisa memutarnya balik kembali.
….,
Seorang ibu sedang memandangi keindahan di hadapannya.
4 pasang cangkir dan piring lambar itu sudah bersih tidak berbau,
dan bening seperti kristal.
4 pasang cangkir-cangkir kaca itu ia bungkus seadanya, dengan kertas dari buku tulis bekas sekolah anaknya yang terpaksa tidak bersekolah lagi.
Dengan kantung plastik kresek hitam, semua itu di bawanya.
Langkah-langkahnya berharap penuh,
walau timbul malu atas nelangsanya.
Ia butuh bantuan, bukan belas kasihan.
Ia tidak korupsi dan bukan pencuri
Ia lebih kaya dari koruptor, karena koruptor takut miskin.
Ia masih lebih kaya dari koruptor, karena masih memiliki sesuatu untuk dijual.
4 pasang cangkir kaca itu akan dijualnya lagi, …
Untuk bisa membeli beras malam ini juga….
Bogor,24Des’07
Minggu, 06 Januari 2008
Langganan:
Komentar (Atom)